Cari Blog Ini

Minggu, 19 Desember 2010

Cloud Computing

Definisi Cloud Computing
Cloud (Awan) adalah metafora dari internet, awan sering digambarkan pada diagram jaringan komputer. Sebagaimana Awan dalam diagram jaringan komputer, Cloud Computing merupakan abstraksi dari infrastruktur yang disembunyikannya, sehingga Cloud Computing merupakan mode komputasi dimana kapabilitas teknologi informasi disajikan dalam bentuk layanan as a service, sehingga pengguna dapat menggunakan layanan melalui internet tanpa perlu tahu teknologi dan infrastruktur yang membantunya. Dari sisi layanan Cloud Computing dibagi tiga jenis layanan, yaitu Software as a Service (SaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Infrastructure as a Service (IaaS).

Cloud Computing (Sumber : Wikipedia.org)

Yang perlu dicatat di sini adalah tidak semua layanan yang ada di internet dapat disebut sebagai Cloud Computing. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi untuk sebuah layanan Cloud Computing.
1. Layanan bersifat “On Demand”, pelanggan dapat berlangganan hanya yang dia butuhkan saja, dan membayar hanya untuk yang mereka gunakan saja. Sebagai contoh, sebuah perusahaan IT menjual sebuah aplikasi dimana terdapat 5 Fitur utama. Pelanggan memiliki kesempatan untuk memilih fitur tersebut. Dapat menggunakan semua fitur atau hanya memilih 1 fitur saja. Pelanggan hanya dikenakan biaya sesuai layanan yang dipilih.
2. Layanan bersifat elastis/scalable, di mana pelanggan bisa menambah atau mengurangi jenis dan kapasitas layanan yang dia inginkan kapan saja dan sistem selalu bisa mengakomodasi perubahan tersebut.
3. Layanan sepenuhnya dikelola oleh penyedia/provider, yang dibutuhkan oleh pelanggan hanyalah komputer personal/notebook ditambah koneksi internet.
Tujuan Layanan Cloud Computing
Cloud Computing merupakan sebuah “Cara baru” yang memungkinkan kita “menyewa” sumber daya teknologi informasi (software, processing power, storage, dan lainnya) melalui internet dan memanfaatkan sesuai kebutuhan kita dan membayar jasa/layanan dari apa yang kita gunakan saja. Dengan konsep ini, maka semakin banyak orang yang bisa memiliki akses dan memanfaatkan sumber daya tersebut, karena tidak harus melakukan investasi besar-besaran. Apalagi dalam kondisi ekonomi seperti sekarang, setiap organisasi/perusahaan akan berpikir panjang untuk mengeluarkan investasi tambahan dalam bidang IT. Terlebih lagi untuk mendapatkan layanan-layanan yang sifatnya insidensial atau dibutuhkan sewaktu-waktu saja.
Jadi dengan melihat potensi dan peluang ini, sudah selayaknya perusahaan IT dan Telekomunikasi di Indonesia sudah menyasar bisnis Cloud Computing. Apalagi di Indonesia, Unit bisnis UKM ternyata cukup besar dan memberikan kontribusi yang cukup besar bagi roda perekonomian Indonesia. Jadi ini merupakan peluang bagi penyedia layanan Cloud Computing untuk menyasar unit bisnis UKM.
Contoh Produk Cloud Computing di Indonesia
Salah satu contoh produk PT. Telkom Indonesia, Tbk untuk Cloud Computing adalah Telkom Cloud. PT Telkom memasarkan produk Cloud bekerja sama dengan Microsoft Indonesia. Detail produk Telkom dapat dilihat di http://www.telkomcloud.com.
Selain Telkom, Cloud Computing sudah dirambah oleh perusahaan IT seperti PT. In-finys System Indonesia, dan PT Indo Pacific (GreenView), PT Astra Graphia (Agit), MobileSoft Global, dan masih banyak lagi.

liburan

Jumat, 17 Desember 2010

Pengantar Multimedia Untuk Media Pembelajaran

Multimedia

Menurut IBM, multimedia adalah gabungan video, audio, grafik dan teks dalam suatu produksi bertingkat berbasis komputer yang dapat dialami secara interaktif atau menurut McCormick multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen yaitu suara, gambar dan teks atau menurut Robin dan Linda multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (dalam http://lecturer.ukdw.ac.id/anton/download/multimedia2.pdf).

 

Sejarah Multimedia

Suyanto (2003 : 19) menyatakan bahwa istilah multimedia berawal dari teater, bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium sering kali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan multimedia mencakup monitor video dan karya seni manusia sebagai bagian dari pertunjukan. Sistem multimedia dimulai pada akhir 1980-an, sejak permulaan tersebut hampir setiap pemasok perangkat keras dan lunak melompat ke multimedia. Pada tahun 1994 diperkirakan ada lebih dari 700 produk dan sistem multimedia dipasaran.

 

Definisi Multimedia

Dalam industri elektronika menurut Suyanto (2003 : 20), Multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996) atau multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks (McCormick, 1996) atau multimedia adalah kombinasi dari paling sedikit dua media input atau output dari data, media ini dapat audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar (Turban dkk, 2002) atau multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video (Robin dan Linda, 2001)

Penjabaran


Arti istilah multimedia dianggap berkaitan erat dengan pengertian berikut

Multimedia, berbagai media. Istilah bagi transmisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata-kata, gamber, video, musik, angka, atau tulisan tangan. Bagi komputer, bentuk informasi tersebut, semuanya diolah dari data digital (yang terdiri dari nol dan satu). Istilah multimedia, berawal dari teater bukan komputer. Pertunjukan yang memanfaatkan lebih dari satu medium seringkali disebut pertunjukan multimedia. Pertunjukan tersebut tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks.



Istilah lain yang mungkin terkait

Multimedia Application
Perangkat lunak aplikasi multimedia. Perangkat lunak ini digunakan untuk mengolah data digital ...
Multimedia Digital Format
Format digital dari multimedia. Format digital tersebut diantaranya adalah: 1. MIDI (Musical ...
Multimedia Messaging Service
Disingkat dengan MMS. Teknologi untuk mengirimkan data-data berjenis multimedia melalui telepon ...
Multimedia Internet Mail Extensions
Mekanisme yang digunakan email dan sever web untuk mengatakan kepada klien seperti apa tipe content ...
X Multimedia System
Disingkat dengan XMMS. Sebuah player untuk format MP3, WAV, MOD, dan format lainnya yang bisa ...

serba serbi photo











Kamis, 16 Desember 2010

Prinsip - Prinsip Dasar Multimedia Interaktif


  • Definitions
    Multi - (Latin) “multus” - numerous or many
    Media - (Latin) “medium” - middle or center. More recently intermediary
    Multimedia - “multiple intermediaries” or “multiple means”



  • What is Multimedia?

    Multimedia is defined as an interactive computer-mediated presentation that includes at least two of the following elements: text, sound, still graphic images, motion graphics, and animation
    Multimedia is the seamless integration of text, sound, images of all kinds and control software within a single digital information environment
    Multimedia is The use of computers to present text, graphics, video, animation and sound in an integrated way
    Multimedia is Multiple means by which information is stored, transmitted, presented, and perceived



  • The Big Picture









  • What is Interactive Multimedia

    Interactive Multimedia is seamless digital integration of text, graphics, animation, audio, still images and motion video in a way that provides individual users with high levels of control and interaction.
    Interactive.
    Key feature of multimedia.
    User determines what content is delivered, when it is delivered and how
    Non-linear


  • Why Use Multimedia

    Ease of use
    Intuitive Interface
    Immersive Experience
    Self-Paced Interaction and Better Retention
    Better Understanding of the Content
    Cost Effectiveness
    More Fun = Greater Efficiency


  • Multimedia Development


Detail sebagai berikut:

http://www.scribd.com/doc/45667210/01-Prinsip-Dasar-Mulmed-Interaktif

Minggu, 13 Juni 2010

Sertifications as MCSE, MCDBA, MCSD, A+, Network+, Security+, CCNA, CCNP

Welcome to ExamCollection.com!
Have you ever prepared for a certification exam using PDFs or braindumps? If yes, then I think you will agree with me that using practice test software is more comfortable and efficient way to prepare.

The purpose of this site is to help you use TestKing, Pass4sure, CertifyMe, ActualTest, Braindumps and other PDFs as practice exams, not the multipage text documents as most of us have used it.

Here you can download free practice tests for such certifications as MCSE, MCDBA, MCSD, A+, Network+, Security+, CCNA, CCNP, and so on. All tests on this site have been created with Visual CertExam Suite. Visual CertExam Suite is an exam simulator developed for certification exam preparation. You can also use it as a Trandumper replacement. Files with VCE extension can be opened with this program.

http://www.examcollection.com/

Kamis, 10 Juni 2010

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library

ITIL atau Information Technology Infrastructure Library (Bahasa Inggris, diterjemahkan Pustaka Infrastruktur Teknologi Informasi), adalah suatu rangkaian konsep dan teknik pengelolaan infrastruktur, pengembangan, serta operasi teknologi informasi (TI). ITIL diterbitkan dalam suatu rangkaian buku yang masing-masing membahas suatu topik pengelolaan TI. Nama ITIL dan IT Infrastructure Library merupakan merek dagang terdaftar dari Office of Government Commerce (OGC) Britania Raya. ITIL memberikan deskripsi detil tentang beberapa praktik TI penting dengan daftar cek, tugas, serta prosedur yang menyeluruh yang dapat disesuaikan dengan segala jenis organisasi TI.

Walaupun dikembangkan sejak dasawarsa 1980-an, penggunaan ITIL baru meluas pada pertengahan 1990-an dengan spesifikasi versi keduanya (ITIL v2) yang paling dikenal dengan dua set bukunya yang berhubungan dengan ITSM (IT Service Management), yaitu Service Delivery (Antar Layanan) dan Service Support (Dukungan Layanan).

Pada 30 Juni 2007, OGC menerbitkan versi ketiga ITIL (ITIL v3) yang intinya terdiri dari lima bagian dan lebih menekankan pada pengelolaan siklus hidup layanan yang disediakan oleh teknologi informasi. Kelima bagian tersebut adalah:

1.Service Strategy
2.Service Design
3.Service Transition
4.Service Operation
5.Continual Service Improvement
Kelima bagian tersebut dikemas dalam bentuk buku, atau biasa disebut sebagai core guidance publications. Setiap buku dalam kelompok utama ini berisi:

1.Practice fundamentals – menjelaskan latar belakang tahapan lifecycle serta kontribusinya terhadap pengelolaan layanan TI secara keseluruhan.
2.Practice principles – menjelaskan konsep-konsep kebijakan serta tata kelola tahanan lifecycle yang menjadi acuan setiap proses terkait dalam tahapan ini.
3.Lifecycle processes and activities – menjelaskan berbagai proses maupun aktivitas yang menjadi kegiatan utama tahapan lifecycle. Misalnya proses financial management dan demand management dalam tahapan Service Strategy.
4.Supporting organization structures and roles – proses-proses ITIL tidak akan dapat berjalan dengan baik tanpa defini roles dan responsibilities. Bagian ini menjelaskan semua aspek yang terkait dengan kesiapan model dan struktur organisasi.
5.Technology considerations – menjelaskan solusi-solusi otomatisasi atau software ITIL yang dapat digunakan pada tahapan lifecycle, serta persyaratannya.
6.Practice Implementation – berisi acuan/panduan bagi organisasi TI yang ingin mengimplementasikan atau yang ingin meningkatkan proses-proses ITIL.
7.Complementary guideline – berisi acuan model-model best practice lain selain ITIL yang dapat digunakan sebagai referensi bagian tahapan lifecycle.
8.Examples and templates – berisi template maupun contoh-contoh pengaplikasian proses.
Di samping buku-buku dalam core guidance publications, ada juga complementary guidance. Dimana buku-buku dalam kategori nantinya dimaksudkan untuk memberikan model, acuan dan panduan bagi penerapan ITIL pada sektor-sektor tertentu seperti jenis industri tertentu, tipe organisasi serta arsitektur teknologi. Dengan demikian, ITIL akan dapat lebih diterima serta diadaptasi sesuai dengan lingkungan serta behaviour dari setiap organisasi TI.

Siklus Layanan ITIL

Kelima bagian ITIL yang seperti tersebut di atas biasanya disebut juga sebagai bagian dari sebuah siklus. Dikenal pula dengan sebutan Sikuls Layanan ITIL. Secara singkat, masing-masing bagian dijelaskan sebagai berikut.

Service Strategy Inti dari ITIL Service Lifecycle adalah Service Strategy.

Service Strategy memberikan panduan kepada pengimplementasi ITSM pada bagaimana memandang konsep ITSM bukan hanya sebagai sebuah kemampuan organisasi (dalam memberikan, mengelola serta mengoperasikan layanan TI), tapi juga sebagai sebuah aset strategis perusahaan. Panduan ini disajikan dalam bentuk prinsip-prinsip dasar dari konsep ITSM, acuan-acuan serta proses-proses inti yang beroperasi di keseluruhan tahapan ITIL Service Lifecycle.

Topik-topik yang dibahas dalam tahapan lifecycle ini mencakup pembentukan pasar untuk menjual layanan, tipe-tipe dan karakteristik penyedia layanan internal maupun eksternal, aset-aset layanan, konsep portofolio layanan serta strategi implementasi keseluruhan ITIL Service Lifecycle. Proses-proses yang dicakup dalam Service Strategy, di samping topik-topik di atas adalah:

1.Service Portfolio Management
2.Financial Management
3.Demand Management
Bagi organisasi TI yang baru akan mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk menentukan tujuan/sasaran serta ekspektasi nilai kinerja dalam mengelola layanan TI serta untuk mengidentifikasi, memilih serta memprioritaskan berbagai rencana perbaikan operasional maupun organisasional di dalam organisasi TI.

Bagi organisasi TI yang saat ini telah mengimplementasikan ITIL, Service Strategy digunakan sebagai panduan untuk melakukan review strategis bagi semua proses dan perangkat (roles, responsibilities, teknologi pendukung, dll) ITSM di organisasinya, serta untuk meningkatkan kapabilitas dari semua proses serta perangkat ITSM tersebut.

Service Design Agar layanan TI dapat memberikan manfaat kepada pihak bisnis, layanan-layanan TI tersebut harus terlebih dahulu di desain dengan acuan tujuan bisnis dari pelanggan. Service Design memberikan panduan kepada organisasi TI untuk dapat secara sistematis dan best practice mendesain dan membangun layanan TI maupun implementasi ITSM itu sendiri. Service Design berisi prinsip-prinsip dan metode-metode desain untuk mengkonversi tujuan-tujuan strategis organisasi TI dan bisnis menjadi portofolio/koleksi layanan TI serta aset-aset layanan, seperti server, storage dan sebagainya.

Ruang lingkup Service Design tidak melulu hanya untuk mendesain layanan TI baru, namun juga proses-proses perubahan maupun peningkatan kualitas layanan, kontinyuitas layanan maupun kinerja dari layanan.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Design yaitu:

1.Service Catalog Management
2.Service Level Management
3.Supplier Management
4.Capacity Management
5.Availability Management
6.IT Service Continuity Management
7.Information Security Management
Service Transition Service Transition menyediakan panduan kepada organisasi TI untuk dapat mengembangkan serta kemampuan untuk mengubah hasil desain layanan TI baik yang baru maupun layanan TI yang dirubah spesifikasinya ke dalam lingkungan operasional. Tahapan lifecycle ini memberikan gambaran bagaimana sebuah kebutuhan yang didefinisikan dalam Service Strategy kemudian dibentuk dalam Service Design untuk selanjutnya secara efektif direalisasikan dalam Service Operation.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1.Transition Planning and Support
2.Change Management
3.Service Asset & Configuration Management
4.Release & Deployment Management
5.Service Validation
6.Evaluation
7.Knowledge Management
Service Operation Service Operation merupakan tahapan lifecycle yang mencakup semua kegiatan operasional harian pengelolaan layanan-layanan TI. Di dalamnya terdapat berbagai panduan pada bagaimana mengelola layanan TI secara efisien dan efektif serta menjamin tingkat kinerja yang telah diperjanjikan dengan pelanggan sebelumnya. Panduan-panduan ini mencakup bagaiman menjaga kestabilan operasional layanan TI serta pengelolaan perubahan desain, skala, ruang lingkup serta target kinerja layanan TI.

Proses-proses yang dicakup dalam Service Transition yaitu:

1.Event Management
2.Incident Management
3.Problem Management
4.Request Fulfillment
5.Access Management
Continual Service Improvement Continual Service Improvement (CSI) memberikan panduan penting dalam menyusun serta memelihara kualitas layanan dari proses desain, transisi dan pengoperasiannya. CSI mengkombinasikan berbagai prinsip dan metode dari manajemen kualitas, salah satunya adalah Plan-Do-Check-Act (PDCA) atau yang dikenal sebagi Deming Quality Cycle