Bulan Ramadhan merupakan rahmat bagi alam semesta,,bulan baik bagi tiap insan,,maka sangat sayang apabila bulan baik ini dibiarkan berlalu begitu saja,,khususnya bagi sahabat muslim yang tengah menjalankan ibadah puasa tentunya sangat ingin menambah & meningkat amal ibadah lainnya selain ibadah puasa. Misalnyai shodaqoh, bulan ini bulan baik bagi kita smua untuk mulai membiasakan diri untuk bershodaqoh,,karena begitu banyak sekali manfaat shodaqoh itu bahkan sudah banyak yang mengkisahkan betapa dahsyatnya shodaqoh itu. Dan shodaqoh itu tidak harus selalu dengan harta.
"Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh".
Dari Abu Dzar radhiyallahu 'anhu, ia berkata, “Sesungguhnya sebagian dari para sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Wahai Rasulullah, orang-orang kaya lebih banyak mendapat pahala, mereka mengerjakan shalat sebagaimana kami shalat, mereka berpuasa sebagaimana kami berpuasa, dan mereka bershodaqoh dengan kelebihan harta mereka”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan bagi kamu sesuatu untuk bershodaqoh? Sesungguhnya tiap-tiap tasbih adalah shodaqoh, tiap-tiap tahmid adalah shodaqoh, tiap-tiap tahlil adalah shodaqoh, menyuruh kepada kebaikan adalah shodaqoh, mencegah kemungkaran adalah shodaqoh dan persetubuhan salah seorang di antara kamu (dengan istrinya) adalah shodaqoh “. Mereka bertanya, “ Wahai Rasulullah, apakah (jika) salah seorang di antara kami memenuhi syahwatnya, ia mendapat pahala?” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tahukah engkau jika seseorang memenuhi syahwatnya pada yang haram, dia berdosa. Demikian pula jika ia memenuhi syahwatnya itu pada yang halal, ia mendapat pahala”. (HR. Muslim no. 2376)
Ya demikianlah shodaqoh itu, uraian di atas mungkin sudah banyak di baca oleh sahabat muslim, saya hanya seklumit sajikan perihal shodaqoh di atas hanya untuk mengingatkan tentang shodaqoh, karena saling mengingatkan dalam kebaikan itu juga shodaqoh dan saya ingin bershodaqoh dengan cara ini.
Shodaqoh memang tidak harus dengan harta,,tapi apalah gunanya harta yang kita miliki kalau tidak pernah dibelanjakan di jalan ALLAH SWT,, misalnya dengan cara bershodaqoh. Sahabat muslim pasti percaya kalo bershodaqoh dengan harta itu dirasakan berat oleh kita,,karena awalnya memang demikian bahkan sampai sekarang terkadang masih ada yang suka terasa berat untuk bershodaqoh dengan harta. Padahal harta yang kita shodaqohkan itu secara fisik nominalnya memang berkurang tetapi secara manfaatnya sesungguhnya harta kita tidaklah berkurang sedikit pun, melaikan malah bertambah.
Bershodaqoh harta memang terasa berat, seolah kita senantiasa merasa tidak ada bagian dari harta kita yang dapat kita shodaqohkan, tiap rizki yang kita dapat seolah merasa hanya cukup untuk kebutuhan kita, atau kebutuhan anak dan istri, atau kebutuhan keluarga kita yang lainnya. Dan kita merasa apabila rizki yang kita peroleh tadi kita shodaqohkan sebagian kecil saja lalu muncul pertanyaan bagaimana dengan kebutuhan saya, kan saya mau membeli ini..itu..kan istri saya minta ini..itu..kan..kan..terus masih banyak lagi kannya.
Lalu kalau begini terus kapan kita bisa terbiasa untuk bershodaqoh harta. Ada Tips yang bisa di coba agar kita bisa terbiasa bershodaqoh harta. Tipsnya sederhana yaitu "Tiap kali kita mendapatkan rizki berapapun besarnya segeralah kita bershodaqoh, jangan biarkan rizki yang kita dapat tadi dibawa pulang untuk dibagi-bagikan dengan semua kebutuhan yang ada sebelum kita keluarkan walau cuma sedikit untuk bershodaqoh. Karena percayalah apabila kita menunda bershodaqoh maka akan banyak jalan setan yang mengajak kita untuk tidak jadi bershodaqoh".
Ada satu pengalaman dari seorang sahabat muslim mengenai apa yang dirasanya dari mensegerakan shodaqoh dibandingkan dengan menunda shodaqoh. Berikut kutipannya:
"Saya pernah juga merasakan hal seperti itu, ketika saya baru mendapat rizki, saya tidak segera bershodaqoh akan tetapi segera saya bawa pulang. Sesampainya di rumah rizki tadi segera saya alokasikan kepada pos-pos kebutuhan saya yang ini yang itu. Dan hasilnya tidak ada se-sen pun yang tersisa untuk saya shodaqohkan dan malah saya merasa kok kebutuhan saya masih saja belum terpenuhi atas rizki yang saya peroleh tadi".
"Hal sebaliknya pernah saya rasakan ketika saya baru menerima rizki dan saya segerakan untuk bershodaqoh, subhanallah...saya tidak merasa kekurangan, semua kebutuhan saya dapat terpenuhi bahkan masih ada sisanya walau cuma receh, tapi itu luar biasa bagi saya karena pada waktu itu kebutuhan saya lagi banyak-banyaknya maklum lagi musim libur panjang, saya dan keluarga banyak keperluan/kebutuhan yang harus saya penuhi, saya merasakan ada berkah dari rizki yang saya peroleh tadi dan berkah itu sangat sulit saya utarakan dengan kata-kata, mungkin itu berkah dari shodaqoh..allohuallam.
"Sejak saya mengetahuinya dan benar saya merasakannya perbedaan dari mensegerakan shodaqoh dengan menunda shodaqoh, maka saya berniat dalam hati sebisa mungkin setiap kali saya mendapat rizki saya akan segera bershodaqoh ya walaupun saya masih suka lupa tapi saya akan terus berusaha konsisten. (proporsional tentunya, tidak semua yang saya dapat saya shodaqohkan walau terkesan berhitung-hitung atau seperti kurang ikhlas tapi saya yakin apabila saya sudah terbiasa Insya Allah saya menjadi ikhlas dalam bershodaqoh)"
Pengalaman sederhana di atas tidak ada salahnya apabila kita coba, agar kita sama-sama dapat terbiasa bershodaqoh, ya walaupun shodaqoh itu tidak harus dengan harta, tapi apa salahnya apabila kita berharta lalu kita shodaqohkan sebagian saja. Dan bershodaqoh harta juga tidak harus menunggu nanti, yaitu apabila harta kita dirasa sudah berlebih, karena kalau rasa dan pemikiran seperti itu yang ada, maka dijamin kita akan selalu ketinggalan dalam bershodaqoh khususnya shodaqoh harta.
Semoga kita semua tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi...amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar